Sunday, May 21, 2017

Daerah Penghasil Kerajinan Bahan Keras

1.      Seni Kerajinan Logam
Kerajinan ini biasanya menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas, perak. Selain itu, teknik yang digunakan biasanya adalah teknik cor, ukir, tempa, atau sesuai dengan bentuk kerajinan yang akan dibuat. Tempat-tempat kerajinan logam antara lain kerajinan perak di Kota Gede Yogyakarta dan kerajinan kuningan yang terdapat di Juwana dan Mojokerto.

2.      Seni Kerajinan Batu
Kerajinan ini berbahan dasardari batu.. Batu yang memillki tekstur keras dan cenderung kaku dan sulit dibentuk, ternyata dapat diolah menjadi seni kerajinan yang indah. Salah satunya berasal dari daerah Sukaraja, Sukabumi. Di daerah ini dapat dijumpai berbagai material batu yang telah dilolah menjadi hiasan dan dekorasi rumah. Ada batu akik, jesper, fosil, dan batu-batu permata lainnya yang dibentuk menjadi hiasan dengan motif flora dan fauna. 

3.      Seni Kerajinan Kayu
Kerajinan ini berbahan dasar kayu. Kayu yang biasa digunakan adalah kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka, dan lain-lain. Kayu banyak menghasilkan herbagai benda kerajinan, seperti topeng, wayang golek, furnitur, Patung, dan hiasan ukir-ukiran. Daerah penghasil kerajinan ini, antara lain Jepara, Cirebon, Bali, Jayapura, dan masih banyak lagi


Dibuat oleh : Khlarissa Diva Yuniza

Pada tanggal : 21 Mei 2017

Cara Membuat Lonceng Angin dari Bambu

Pertama-tama, kamu perlu menyiapkan bahan-bahan dan peralatan sebagai berikut:
  • Bambu
  • Batok kelapa
  • Tali
  • Gergaji potong
  • Amplas
  • Pisau
  • Gunting
  • Bor listrik
Cara Membuat:
Nah, sekarang kita beralih ke cara membuat kerajinan dari bambu untuk membuat lonceng angin seperti berikut ini:
  1. Pilihlah bambu yang berukuran sedang. Pastikan bambu yang kamu gunakan masih sehat, tidak retak dan masih kuat.
  2. Ukur bambu kurang lebih 15-17 cm sebanyak 5 bambu.
  3. Ukur bambu lagi sepanjang 7 cm sebanyak 5 buah yang nantinya akan dimasukkan ke tiap bambu berbentuk stick kecil yang akan berfungsi sebagai ‘jangkar’ individual (masing-masing untuk tiap bambu).
  4. Potong/gergaji bambu.
  5. Bersihkan bagian dalam bambu dari serat-seratnya menggunakan pisau kecil.
  6. Bentuk bagian bawah bambu dengan melengkung (lihat gambar artikel ini) dengan jarak 8 cm dari atas bambu.
  7. Amplas bambu hingga halus.
  8. Lubangi bagian atas bambu untuk dimasukkan tali menggunakan bor listrik.
  9. Belah batok kelapa menjadi setengah lingkaran.
  10. Amplas batok kelapa hingga halus.
  11. Lubangi pinggiran batok kelapa sesuai dengan jumlah bambu untuk lubang tali.
  12. Ikat masing-masing bambu dengan tali dan sambungkan ke batok kelapa.
  13. Jika sudah, masukkan tali tadi ke lubang batok kelapa dan tarik ke atas.
  14. Buat simpul tali untuk menyatukan lonceng angin dan mengunci talian.
  15. Finishing lonceng menggunakan pelitur untuk mendapatkan hasil yang estetis dan maksimal.


Membuat Produk Kerajinan dari Bahan Keras

1.      Membuat Produk Kerajinan Ukir Kayu
a.       Buatlah desain terlebih dahulu.
b.      Tentukan dan siapkan bahan yang digunakan.
c.       Tentukan dan siapkan alat yang akan digunakan (tidak harus menggunakan pahat ukir, namun disesuaikan dengan kondisi sekolah dan daerah masing-masing).
d.      Siapkan tempat, peralatan, dan bahan.
e.       Gunakan peralatan keselamatan kerja.
f.       Operasikan peralatan sesuai prosedur.
g.      Siapkan pola gambar (sesuai bentuk dan ukuran yang akan diukir).
h.      Lakukan proses pengukiran.
i.        Lakukan finishing.
j.        Bersihkan ruang dan peralatan.

2.    Membuat Produk Kerajinan Logam Teknik Ukir Tekan
a.       Buatlah desain terlebih dahulu.
b.      Tentukan dan siapkan bahan yang digunakan.
c.       Tentukan dan siapkan alat yang akan digunakan (tidak harus menggunakan peralatan ukir tekan seperti pada contoh diatas, namun disesuaikan dengan kondisi sekolah dan daerah masing-masing).
d.      Siapkan tempat, peralatan, dan bahan.
e.       Gunakan peralatan keselamatan kerja.
f.       Operasikan peralatan sesuai prosedur.
g.      Siapkan pola gambar (sesuai bentuk dan ukuran yang akan dibuat).
h.      Lakukan proses pengukiran dengan teknik tekan.
i.        Lakukan finishing.
j.        Bersihkan ruang dan peralatan.

3.      Membuat Kemasan Produk Kerajinan
a.       Buatlah desain terlebih dahulu.
b.      Tentukan dan siapkan bahan yang digunakan.
c.       Tentukan dan siapkan alat yang akan digunakan.
d.      Siapkan tempat, peralatan, dan bahan.
e.       Gunakan peralatan keselamatan kerja.
f.       Lakukan proses kerja sesuai prosedur.
g.      Bersihkan ruang dan peralatan.



Source : Buku Paket Prakarya Kelas XI Semester 2

Perawatan Produk Kerajinan dari Bahan Keras

Produk kerajinan memerlukan perawatan yang baik dan benar, disesuaikan degan karakteristik bahan dasarnya. Berikut dijelaskan tentang perawatan produk kerajinan ukir kayu dan kerajinan logam.
1.       Perawatan Produk Kerajinan Ukir Kayu
Indonesia sangat kaya dengan produk kerajinan dari bahan kayu, baik dari macam kayu yang digunakan maupun aneka ragam produk kerajinannya. Berbagai produk kerajinan kayu, baik kayu mentah atau kayu hasil finishing perlu perawatan yang baik dan tepat. Material kayu mudah menyerap air, minyak, bahkan debu. Maka furnitur atau aksesori rumah, seperti patung, pigura, mangkuk hias, dan lain-lain sebaiknya senantiasa mendapat perawatan rutin. Cara melindungi dan merawat kerajinan kayu bergantung pada kondisinya apakah kayu yang masih mentah (belum dilapisi) atau kayu yang sudah dilapis (finishing) untuk merawat kedua kondisi kayu itu tentu beda perlakuan perawatan kayu bisa memakai bahan pembersih dari pabrik atau bahan tradisional.
a.       Perawatan Kerajinan Kayu Mentah
Kayu mentah adalah kayu yang belum pernah dilapisi dengan lapisan antiair dan antiminyak, misalnya melamin atau pelitur. Langkah-langkah perawatan kayu mentah: Ampelaslah permukaan kayu hingga ke sudut-sudutnya. Gerakan mengampelas searah dengan serat kayu. Setelah selesai, bersihkan permukaan kayu menggunakan kuas. Sapukan cairan linseed oil dengan memakai kuas. Tunggu beberapa menit agar cairan meresap ke dalam kayu. Gunakan lap bersih untuk meratakan sisa cairan pada permukaan kayu. Biarkan hingga kering antara 1-2 jam. Ulangi langkah tersebut agar permukaan kayu tertutup sempurna.
b.      Perawatan Kerajinan Kayu yang Sudah Finishing
Langkah merawat kayu yang sudah dilapisi oleh pelapis melamin atau pelitur: Bersihkan kerajinan kayu menggunakan lap kering dan bersih. Oleskan furniture wax pada kain lap bersih. Gosok pada permukaan kayu searah serat kayu, jangan terlalu menekan, tipis-tipis saja. Jika aksesori kayu terdapat banyak ukiran, encerkan wax dengan sedikit bensin atau terpentin. Gunakan kuas lukis untuk mengoleskannya pada bagian detailnya. Biarkan 15 menit, dan ulangi lagi langkah tadi agar mencapai hasil maksimal.
c.       Perawatan Kayu yang Sudah Finishing
Langkah mengkilapkan kayu pada kayu mentah maupun kayu yang sudah dengan finishing: gosokkan ampas kelapa pada permukaan kayu, gosok searah serat kayu dan agak ditekan hingga ampas membentuk butiran-butiran seperti pasir. Biarkan sekitar 10 menit, kemudian bersihkan sisa ampas menggunakan lap kering bersih.

2.       Perawatan Kerajinan Logam
Logam dengan finishing warna apa pun termasuk yang mengilap (polish) sebenarnya tidak perlu perawatan yang rumit. Pada dasarnya, produk kerajinan logam ada yang di tambah finishing coating dan ada yang tidak. Finishing clear coating ini digunakan untuk menjaga agar warna tidak mudah berubah dan tahan terhadap cuaca sehingga kerajinan logam cocok untuk digunakan di luar maupun di dalam ruangan. Kerajinan logam tembaga, kuningan maupun aluminium yang telah difinishing dapat menjaga warna walaupun digunakan sebagai tempat air atau digunakan bersama detergen.
Perlidungan produk kerajinan logam yang mutlak harus dilakukan adalah menghindari terkena air garam dan zat asam. Karena jika unsur-unsur kimia tersebut menempel pada lapisan coating dalam intesitas yang tinggi dan kontinyu air garam dan zat asam tersebut akan merusak lapisan coating dan kemudian mengubah warna logam baik itu tembaga maupun kuningan yang biasanya akan berubah warna ke warna hijau antik (green patina). Tentu saja ini tidak hanya berlaku kepada logam tetapi juga terhadap semua jenis barang seperti produk furnitur, kayu, besi, dan plastik. Walaupun demikian, kerajinan logam tembaga dan kuningan tetap dapat mengambil nilai positif (antik) dari proses oksidasi alami ini. Tembaga dan kuningan tidak akan rusak dan hancur, melainkan akan makin menaikkan nilai seni produk. Produk kerajinan logam (terutama finishing polish) yang tidak menggunakan coating, dapat menggunakan lansol (batu hijau) atau braso kemudian diselep atau diusap-usap, maka produk akan mengkilap lagi.


Source : Buku Paket Prakarya Kelas XI Semester 2

Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Keras

Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai.

Wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran).

Di samping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaan.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perancangan kemasan.

Pertama, kemasan harus menarik. Kalau kemasan tidak atau kurang menarik, kemasan akan kehilangan fungsinya karena suatu produk harus bersaing dengan sejumlah produk lainnya dalam kategori yang sama di tempat penjualan.

Salah satu cara membuat kemasan yang menarik adalah dengan penggunaan warna yang cermat, warnalah yang pertama kali terlihat bila produk berada di tempat penjualan. Warna yang terang akan lebih terlihat dari jarak jauh karena memiliki daya tarik dan dampak yang lebih besar.

Kedua, isi (contents) kemasan harus dapat memberikan informasi dan daya tarik tentang barang yang dikemas.



Source : Buku Paket Prakarya Kelas XI Semester 2

Produksi Kerajinan Logam Teknik Ukir Tekan

Teknik ukir tekan adalah teknik membuat hiasan di atas permukaan pelat logam dengan cara ditekan menggunakan alat sodet. Alat yang biasa digunakan untuk ukir tekan ini dibuat dari bahan tanduk sapi atau kerbau yang telah dibentuk sesuai kebutuhan ukir tekan. Jika tanduk sulit didapat, dapat digunakan bambu ataupun kayu. Proses pembuatan kerajinan logam dengan teknik ukir tekan merupakan alternatif dalam berkarya kerajinan dari bahan logam.

1.      Merancang Produk Kerajinan Logam Teknik Ukir Tekan
Merancang sering kita kenal dengan istilah ”desain”. Jadi, dalam hal ini, desain sebagai gambar rancangan awal dalam membuat sebuah produk. Pembuatan desain karya kerajinan logam dengan teknik ukir tekan ini dapat menggunakan bahan kertas tipis dengan alat pensil.

2.      Bahan Pendukung Produk Kerajinan Logam Teknik Ukir Tekan
Bahan yang digunakan untuk membuat karya kerajinan ukir tekan harus diperhatikan, baik dari jenis logam ataupun dari kualitasnya. karena akan memengaruhi dan menentukan hasil dari produk yang akan dibuat. Jenis logam yang sering digunakan untuk kerajinan dengan teknik ukir tekan adalah plat tembaga. Untuk memudahkan pengerjaannya, pilihlah plat tembaga dengan ukuran 0,2 mm.
Adapun bahan finishing yang digunakan untuk teknik tekan ini adalah SN dan H2 SO4. Bahan tersebut dapat dibeli di toko-toko kimia atau di toko khusus cetak logam.

3.      Alat Pendukung Produk Kerajinan Logam Teknik Ukir Tekan
Peralatan yang digunakan harus standar dan sesuai dengan fungsinya. Berikut ini merupakan contoh peralatan yang digunakan untuk pembuatan karya kerajinan ukir tekan.
a.       Mistar
b.      Palu kayu berujung paku
c.       Satu set alat ukir tekan
d.      Gunting
e.       Pensil
f.       Landasan/Spons
g.      Pinset
h.      Pembentuk sudetan besar
i.        Pembentuk sudetan kecil j. Pembentuk penguku.

4.      Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan sikap pada saat kita bekerja. Hal ini berhubungan dengan cara memperlakukan alat dan bahan kerja, serta bagaimana mengatur alat dan benda kerja yang baik dan aman karena berhubungan dengan orang atau manusianya.
Perlengkapan dan manfaat keselamatan kerja dalam kerja ukir tekan antara lain seperti gambar berikut.
a.       Sebelum bekerja, hendaknya kamu memastikan terlebih dahulu tentang ruangan yang bersih dan terang serta fentilasi udara yang cukup supaya ruang kerja menjadi nyaman.
b.      Pakailah pakaian kerja, untuk melindungi dan menghindari kotoran logam pada saat kerja ukir tekan.
c.       Pakailah sepatu kerja, pada saat kerja ukir harus memakai sepatu agar terhindar dari kecelakaan kerja.
d.      Pakailah kaos tangan, terutama pada waktu kita sedang melakukan finishing dengan menggunakan bahan kimia.
e.       Masker, digunakan pada waktu kita sedang membersihkan ukiran, dan finishing.
f.       Jika sedang bekerja, tidak diperkenankan bergurau/ bercanda karena dikawatirkan akan terjadi kecelakaan kerja.
g.      Jika sudah selesai bekerja kita wajibkan untuk membersihkan kotoran, kemudian mengembalikan peralatan pada tempatnya.

5.      Proses Produksi Kerajinan Logam Teknik Ukir Tekan
Proses kerja dilakukan sesuai prosedur yang benar sehingga dapat menghindari kesalahan-kesalahan dan akan mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut adalah langkah-langkah kerja yang harus dilakukan ketika akan melakukan kerja ukir tekan.
a.       Penyiapan Bahan
Prinsip kegiatan penyiapan bahan adalah menyiapkan logam yang akan diukir tekan sesuai ukuran yang ditentukan. Kegiatan ini meliputi mengukur, memotong, dan menghaluskan permukaan.
b.      Penyiapan Alat
Prinsip kegiatan penyiapan alat adalah memilih alat yang akan digunakan dan mengondisikan alat dalam keadaan siap pakai sehingga benar-benar siap digunakan untuk bekerja.
1)      Alat Pembentuk Dasaran Rata.
Alat ini berfungsi untuk membuat dasaran pada permukaan ukiran tekan.
2)      Alat Pembentuk Sudetan.
Alat ini digunakan untuk membuat sudetan atau garis tegas pada sudut yang menjorok ke dalam.
3)      Alat Pembentuk Cekungan.
Alat ini digunakan untuk membentuk cekungan yang lurus maupun tidak lurus pada permukaan pelat logam.
c.       Membuat Rancangan / Gambar Kerja
Sebelum menentukan benda kerja/produk, kita terlebih dahulu merancang karya kerajinan yang akan dibuat. Pelajarilah beberapa motif yang bisa diukir serta di mana penerapannya. Hal ini dapat di awali dengan belajar membuat sketsa-sketsa desain yang paling sederhana yaitu dengan motif-motif ragam hias Nusantara.
d.      Menempel Pola pada Papan yang Sudah Disiapkan
Setelah proses merancang selesai, langkah selanjutnya adalah menempel pola pada bahan tembaga yang sudah disiapkan, caranya tembaga diberi lem secukupnya dan diratakan. Kemudian pola direkatkan pada tembaga yang sudah diberi lem, dari satu tepi ke tepi yang lain, kemudian ditekan pelan-pelan hingga posisi gambar rata, halus dan tepat. Atau, dapat juga pola dijepit dengan alat penjepit pada tembaga.
e.       Membuar Garis-Garis Out Line
Proses ini merupakan proses pembuatan garis-garis pokok dengan pinset, dengan mengikuti pola gambar. Caranya adalah menggores dengan alat pinset pada pola yang telah ditempel di atas tembaga. Penekanannya agak keras dan dipastikan bekas goresan membentuk garis-garis yang tegas.
f.       Proses Pencembungan
Proses pencembungan dilakukan dengan menekan bagian-bagian yang ingin ditimbulkan dicembungkan dengan alat tumpul lengkung di atas landasan.
g.      Membuat Tekstur
Setelah selesai proses pencembungan, sempurnakan bentuk pinggiran agar lurus dengan menggunakan alat ukir lurus. Kemudian sempurnakan bentuk-bentuk cembung atau cekung dengan pahat cekung. Langkah selanjutnya buatlah tekstur untuk latar belakang dengan palu kayu berujung paku.
h.      Finishing
Finishing sangat menentukan hasil akhir dari pembuatan karya ukir tekan. Oleh karena itu tahap ini harus dilakukan secara hati-hati dan benar supaya hasil akhir menjadi lebih baik.Finishing merupakan proses penyelesaian akhir sebuah pekerjaan. Finishing pada bahan tembaga dapat menggunakan cairan SN. Masukkan ukiran ke dalam cairan SN agar warnanya kehitam-hitaman. Kemudian, gosok ukiran dengan menggunakan kain yang diberi sedikit braso agar permukaannya mengkilap.


Source : Buku Paket Prakarya Kelas XI Semester 2