Ciri-ciri dan watak kewirausahaan
- Percaya
diri, keyakinan, ketidaktergantungan, individualistis, dan optimisme.
- Berorientasi
pada tugas dan hasil, kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat,
energetik dan inisiatif.
- Pengambilan
resiko, kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar dan suka tantangan.
- Kepemimpinan,
perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi
saran-saran dan kritik.
- Keorisinilan,
inovatif, dan kreatif serta fleksibel.
- Berorientasi
ke masa depan, pandangan, perspektif dalam konteks bisnis, seorang
entrepeneur membuka usaha baru (new ventures) yang menyebabkan
munculnya produk baru atau ide tentang penyelenggaraan jasa-jasa.
Karakteristik tipikal entrepeneur (Schermerhorn Jr, 1999) :
- Lokus
pengendalian internal.
- Tingkat
energi tinggi.
- Kebutuhan
tinggi akan prestasi.
- Toleransi
terhadap ambiguitas.
- Kepercayaan
diri.
- Berorientasi
pada action.
Karakteristik Wirausahawan (Masykur W) :
- Keinginan
untuk berprestasi.
- Keinginan
untuk bertanggung jawab.
- Preferensi
kepada resiko menengah.
- Persepsi
kepada kemungkinan berhasil.
- Rangsangan
untuk umpan balik.
- Aktivitas
energik.
- Orientasi
ke masa depan.
- Keterampilan
dalam pengorganisasian.
- Sikap
terhadap uang.
Wirausahawan yang berhasil mempunyai standar prestasi (n
Ach) tinggi. Potensi kewirausahawan tersebut dapat dilihat sebagai
berikut (Masykur Winardi) :
- Kemampuan
inovatif.
- Toleransi
terhadap kemenduaan (ambiguity).
- Keinginan
untuk berprestasi.
- Kemampuan
perencanaan realistis.
- Kepemimpinan
berorientasi pada tujuan.
- Obyektivitas.
- Tanggung
jawab pribadi.
- Kemampuan
beradaptasi (flexibility).
- Tingkat
komitmen tinggi (survival).
Jenis Kewirausahaan (Williamson, 1961) :
- Innovating
entrepreneurship, bereksperimen secara agresif, terampil mempraktekkan
transformasi-transformasi atraktif.
- Imitative
entrepreneurship, meniru inovasi yang berhasil dari para innovating
entrepreneurship.
- Fabian
entrepreneurship, sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptikal
tetapi yang segera melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali,
apabila mereka tidak melakukan hal tersebut, mereka akan kehilangan posisi
relatif pada industri yang bersangkutan.
- Drone
entrepreneurship, drone = malas. Penolakan untuk memanfaatkan peluang-peluang
untuk melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun hal
tersebut akan mengakibatkan mereka merugi dibandingkan dengan produsen
lain. Di banyak negara berkembang masih terdapat jenis entrepreneurship, dalam
konteks ilmu ekonomi disebut sebagai Rent-seekers (pemburu
rente). (Winardi 1977)
source : http://www.kompasiana.com/anugrah_febrian/artikel-entrepreneurship_552b28d86ea834bb6f552d00
di akses pada : 1 Desember 2016
No comments:
Write comments